
PAREPARE, – Kepala Dinas Perdagangan Kota Parepare Prasetyo Catur, yang didampingi Kepala Bidang Perdagangan, menerima Aksi unjuk rasa Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Parepare terkait protes kelangkaan dan ketersediaan minyak goreng.
Menjawab beberapa tuntutan Ketua Umum Cabang IMM Parepare, Prasetyo mengatakan, bahwa untuk menstabilkan harga dan mengantisipasi ketersediaan minyak goreng, Pemerintah Kota menggandeng distributor-distributor, melakukan operasi pasar.
Bahkan kata Prasetyo, pihaknya menggandeng Polres Parepare untuk bersama-sama melakukan pengawasan atas distribusi minyak goreng yang ada di Kota parepare dan pengawasan Operasi Pasar.
“kami telah melakukan operasi pasar sebanyak 8 kali dengan jumlah 14.194 liter. Itu dalam jangka waktu 3 minggu. Ini luar biasa besarnya. Kami juga heran, setalah melakukan operasi pasar, masih berkurang terus ketersediaan minyak goreng,”Terang Prasetyo.
Kendati demikian, Prasetyo menekankan agar semua pihak terutama Mahasiswa untuk bekerjasama mengungkap jika mengetahui letak penumpukan atau penimbunan minyak goreng di Kota Parepare.
“Beberapa mahasiswa menuntut melakukan penimbunan. Sampai detik ini kami bekerjasama dengan Polres Parepare tidak pernah mendapatkan penimbun-penimbun minyak goreng. Mari kita bersama-sama untuk mengungkap dimana letak penumpukan atau penimbunan distribusi minyak goreng tersebut. Kalaupun ada, mohon kita sampaikan secepatnya ke kami dan kami akan tindak lanjuti,”tegasnya.
Sejauh ini kata Prasetyo, Operasi pasar yang dilakukan Pemerintah Kota sudah efektif. Bahkan pola penyalurannya selalu menekankan operasi pasar dan tidak lagi melalui ritel-ritel, agar minyak goreng tersebut bisa merata dan berdampak langsung ke masyarakat.(yanti)