PAREPARE_tiga orang pendidik yang terdiri dari seorang guru, dan dua orang Kepala Sekolah di jenjang yang berbeda berhasil mencatat sejarah sebagai guru dan kepala sekolah berprestasi terbaik di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Ketiga pendidik berprestasi terbaik tersebut, yaitu Makmur Kepala SMPN 4, Thamrin Guru SMPN 4, dan Yusrianti Kepala TK Kartika XX-12 Parepare.

Ketiganya dilepas Wali Kota Parepare HM Taufan Pawe di Rujab Wali Kota, Rabu, (8/8/2018), untuk mewakili Sulsel ke tingkat nasional pada 11 hingga 18 Agustus di Jakarta.

Wali Kota Parepare, HM Taufan Pawe didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kadarusman Mangurusi mengatakan, prestasi tersebut merupakan kebanggaan untuk Parepare. Hal itu kata dia, merupakan wujudk sinkronisasi kebijakan dan kemauan kuat Pemerintah Kota dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Parepare yang mampu diimplementasikan oleh leading sektor (Dinas Pendidikan, red.).

Dalam implementasinya, lanjut Taufan, proses belajar mengajar, ditunjang kualitas guru, siswa, serta didukung fungsi managerial dari Kepala Sekolah menjadi kunci keberhasilan pendidikan.

Oleh karena itu kata dia, hadirnya kerjasama dengan Gakken, sebuah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang pendidikan merupakan wujud untuk mencapainya. Taufan berpesan, ketiga pendidik tersebut dapat menjaga kepercayaan Parepare, khususnya Sulsel di tingkat nasional.

“Namun apapun yang terjadi nantinya di sana (tingkat nasional, red.) kita sudah membuktikan terbaik di tingkat regional. Apa yang kita dapatkan ini merupakan keberhasilan bukan karena hasilnya, tapi karena proses,” ucap Taufan memotivasi tiga orang pendidik terbaik itu.

Sementara, Kepala SMPN 4 Parepare Makmur mengaku, jika torehan prestasi yang berhasil mereka dapatkan tersebut tak lain dan tak bukan, berkat dorongan dan kebijakan Pemkot Parepare.

“Kami tidak bisa seperti ini, kalau bukan dorongan dari Bapak Wali Kota. Kami selalu terinspirasi dari setiap apa yang Bapak sampaikan kepada kami. Itu pula yang membuat orang Provinsi mengapresiasi karena adanya sinkronisasi antara Pemkot, leading sektor, hingga di kalangan satuan pendidikan,” ungkap Makmur, yang diamini, dua rekannya, Thamrin dan Yusrianti.

Diketahui, ketiganya berhasil melalui beberapa tahapan penilaian dalam lomba Guru dan Kepala Sekolah berprestasi sehingga berhasil keluar menjadi terbaik di Sulsel.

Penilaian tersebut seperti penilaian portofolio, tes tertulis, best practice, dan wawancara. Penilaian yang sama pun akan kembali dilakukan di tingkat nasional nantinya.

Khusus best practice yang memuat inovasi berbeda dari pendidik lainnya, ketiganya memunyai keunikan masing-masing. Makmur misalnya, sukses meningkatkan minat baca siswa melalui program managemen ‘Padamacca’.

Sementara Thamrin, Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMPN 4 ini mengembangkan Keterampilan Berbicara Melalui Penerapan Teknik ‘Tudang Sipulung’. Tak hanya penanaman nilai budaya lokal dari ‘tudang sipulung’, namun nilai karakter, percaya diri dibentuk melalui teknik belajar tersebut.

“Jadi bukan hanya kognitifnya saja yang kita bentuk, tapi melalui teknik ini kita ingin menanamkan nilai karakter percaya diri dan penghargaan sesama melalui teknik ‘Tudang Sipulung’,” urai Guru yang peraih penghargaan sebagai Pustakawan terbaik di Sulsel ini.

Sementara Yusrianti, Kepala Sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ini melalui program menanamkan pendidikan karakter bagi anak usia dini, dengan melibatkan orangtua dalam pembelajaran.

“Dalam setiap program sekolah, orangtua siswa kita libatkan. Mereka berperan aktif dalam setiap program sekolah. Di sekolah orangtua siswa punya komunitas, namanya Kelompok Persatuan Orangtua (KPO),” ungkap Yusrianti, Magister Pendidikan ini.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE