
PAREPARE – Pemerintah Kota Parepare, bersama dengan Tim Penggerak PKK Kota Parepare, dan Kementerian Agama Kota Parepare, menggelar acara gebyar Sekolah Masjid Ramah Anak (Semarak) Indonesia Parepare Maju, yang dihadiri siswa SD, SMP, dan SMAN, serta Madarasah se Kota Parepare di alun-alun Lapangan Andi Makkasau Kota Parepare, Kamis 6 Februari 2020.
Acara tersebut juga dihadiri Staf Kepresidenan bidang Komunikasi, Kakanwil Kementrian Agama Provinsi Sulsel, serta beberapa pengurus Organisasi Kepemudaan dan keagamaan di Kota Parepare.
Wakikota Parepare, Taufan Pawe, saat melounching Program Gebyar Semarak Indinesia Maju, mengatakan, jika Pemerintah Kota Parepare bersama TP PKK, dan Kementrian Agama mampu menafsirkan keinginan Presiden Joko Widodo, untuk hadirkan Indonesia Maju.
“Salah satu komitmen kita untuk mewujudkan hal tersebut, dengan hadirnya penyerataan pembangunan antara infrastruktur dan pembangunan Keummatan,”ungkap dia.
Taufan, menjelaskan, jika perwujudan bapak Jokowi dalam mewujudkan Indonesia emas perlu menjadi dukungan dan keberpihakan semua pihak, termasuk bagaimana komitmen kita bersama untuk mewujudkan hal tersebut.
“Komitmen ini sendiri kita telah paparkan melalui program yang kita adakan hari ini, dan itu tidak lepas kebersamaan kuta dalam mewujudkan hal tersebut, kita juga terus melakukan pembenahan untuk mendukung hal itu,”jelas Walikota berlatar belakang hukum ini.
Alumni Hukum Unhas ini, menuturkan, anak-anak ini kita sendiri 25 tahun kedepannya akan menjadi generasi penerus bangsa, dan mereka-mereka ini kemudian perlu menjadi dukungan kita semua, selain itu juga kita perlu memberikan perhatian khusus kepada mereka.
“Mereka ini sendiri perlu kita perhatikan bersama dan komitmen itu sendiri telah banyak dilakukan Pemerintah Kota Parepare, termasuk perhatian dalam hal pembinaan keagamaan, bahkan di Parepare sendiri kita buat program khusus untuk menunjukkan hal tersebut, melalui program peduli pendidikan, setiap siswa yang hendak masuk dalam sekolah lanjutan pertama maka harus mengikuti tes baca tulis Al-Qur’an, sementara untuk siswa yang hendak selesai harus mengikuti program pesantren,”pungkas dia.